Sunday, 6 November 2011

Kilas balik (Eidul Adha 1430-1432H)

Foto bersama selepas shalat Eid
Hari ini adalah kali ketiga aku merayakan Eidul Adha di Tanah Geordie ini. Walau sudah tiga kali, tapi selalu terasa berbeda. Entah karena suasananya atau karena lokasinya.



Kali pertama aku merayakannya bersama Tri Widayatno dan Bob Haryanto, sahabat-sahabat baruku sesama mahasiswa di Newcastle. Maklum ketika itu aku baru menginjakkan kaki disini, belum genap dua bulan. Anak dan istri masih berada di Indonesia. Agar nuansa kurban terasa, sehabis shalat Eid di Eldon Leisure Centre, kamipun menghibur diri dengan main bowling serta masak stik. Aku sih cuma melihat-lihat saja, maklum belum kenal alat dapur apalagi teknis pembuatan stik. Bob sebagai chef terlihat sangat lihai mengolah potongan otot tersebut menjadi masakan sangat lezat. Selepas itu, kamipun berangkat ke lokasi kegiatan bakar sate bersama rekan-rekan PPI Newcastle.

Jamaah Eidul Adha 1430H

Menghibur diri di Bowling Centre

Chef Bob dan Mr. Widayatno sedang beraksi

Te..Sate
Kali kedua, istriku dan anak-anak sudah hadir menemaniku. Kami melaksanakan shalat di tempat yang sama yakni Eldon Leisure Centre yang diselenggarakan oleh ISOC-NU (Islamic Society-Newcastle University). Karena istri sudah ikut, kami lebih banyak menghabiskan waktu bersama keluarga sambil menanti kedatangan saudara-saudara lainnya. Istri memasak lontong gulai. Kemudian dilanjutkan dengan silaturrahim balasan ke rumah mereka.
Jamaah Eidul Adha 1431H asal Indonesia

Foto bareng sebelum shalat Eid
Berbeda dengan dua Eidul Adha sebelumnya, Eidul Adha kali ini memiliki beberapa keistimewaan bagi kami. Keistimewaan pertama adalah malam takbiran yang biasanya sepi, kali ini dimeriahkan oleh pesta kembang api.  Memang sih pesta kembang api ini sebetulnya tidak berkaitan sama sekali dengan malam takbiran, karena merupakan pesta tahunan setiap tanggal 5 November yang dikenal dengan nama Guy Fawkes Day. Kemeriahan pesta kembang api tersebut sedikit banyak dapat menghibur anak-anak.

Firework malam takbiran

Firework lagi

Lagi...

Dan lagi...
Keistimewaan kedua adalah karena pada musim haji ini beberapa teman dari Newcastle dengan ijin Allah berangkat ke tanah suci dalam rangka menunaikan rukun Islam yang kelima. Dua keluarga diantara mereka yakni Keluarga Bapak Kamil Oesman dan Keluarga Bapak Tri Widayatno menitipkan amanah Allah berupa anak-anak mereka kepada kami. Total anak-anak yang berada dalam keluarga kami saat ini adalah 6 orang termasuk satu yang paling kecil umur 3 tahun. Cukup ramai untuk rumah tiga bedroom sewaan kami. Dengan ijin Allah, mereka semua tidak menyulitkan kami untuk melakukan rencana-rencana kami. Termasuk pagi tadi ketika hendak berangkat shalat, semua bisa siap pada waktunya sehingga kami tidak ketinggalan dalam melaksanakan ibadah shalat Eid.
Foto bareng dengan new big family sebelum berangkat shalat Eid
Kami memilih melaksanakan shalat Eidul Adha kali ini di Tauheed Mosque. Kalau pada Eidul Adha sebelumnya aku berangkat bersama Bapak Tri Widayatno, pada kesempatan kali ini aku berangkat bersama dua anak beliau. Suhu 2 derajat Celcius pagi ini tidak menyurutkan langkah kaki kami bersama kaki-kaki kecil jagaan kami untuk menuju lokasi.

Ketika kami sampai di lokasi, waktu masih menunjukkan lima menit lepas pukul 8. Shalat akan dimulai pada pukul 8.15. Ibadah shalat akan dilaksanakan di lapangan parkir masjid yang sedikit basah oleh embun. Masjid ini sedang dalam pemugaran. Sebuah Islamic Centre megah akan didirikan di atas tanah bekas banguna lama ini. Menurut rencana, esokhari pembongkaran bangunan lama sudah akan dimulai. Untuk menggalang dana pembangunan, kotak-kotak infak telah disebarkan ke berbagai tempat seputaran Newcastle. Bahkan dalam khutbahnya tadi pagi, khatib juga ikut mengajak jamaah untuk memberikan donasi untuk masjid. Menurut beliau, meskipun kita sudah tidak berada di Inggris lagi, selama masjid ini dimanfaatkan orang, pahala shodaqoh kita akan tetap mengalir kepada kita.
Sebagian Jamaah Eidul Adha 1432 H di Tauheed Mosque
Secara umum shalat berlangsung dengan khidmat. Walaupun beberapa kali terdengar tembakan keras mercon mengganggu ketenangan ibadah. Tidak ada satupun diantara jamaah yang terpancing dengan provokasi tersebut. Shalat dipimpin langsung oleh imam Masjid Tauhid yang juga akan bertindak sebagai khatib.

Selesai shalat, imam langsung berdiri dan memberikan khutbahnya. Kebetulan tidak ada mimbar disediakan sebagai mana sering kita temui di tempat lain. Salah satu poin penting lain dari khutbah khatib tadi adalah pentingnya para perempuan mendidik anak-anaknya menjadi laki-laki tangguh pejuang agama Allah.
Selepas Shalat suhu sudah mulai naik jadi 3 derajat Celcius
Selepas shalat dan khutbah, para jamaah dijamu dengan makanan nasi sayur yang nikmat. Buah-buahan segar dan minuman jus buahpun tersedia. Untuk anak-anak disediakan berbagai hadiah. Perlombaan untuk anakpun juga telah disiapkan oleh panitia. Untuk perlombaan ini anak-anak kami tidak ikut serta. Kami memilih langsung pulang karena beberapa sahabat sudah menuju rumah kami untuk bersilaturrahim. Lontong bersama gulai cubadakpun sudah menunggu pula.
Foto bersama setelah selesai menunaikan ibadah shalat Eidul Adha
SELAMAT HARI RAYA EIDUL ADHA 1432 H, TAQOBBALALLAHU MINNA WAMINKUM.



No comments:

Post a Comment