Tuesday, 2 July 2013

Ramadhan 1434H, Berpuasa 19 Jam? In Sha Allah Bisa!

Sisa-sisa banjir di Eldon Square, Juni 2012
Sekitar satu minggu lagi, Ramadhan 1434H segera menjelang.
Banyak teman-teman yang baru datang ke UK khawatir.
Takut tidak sanggup berpuasa mengingat puasa tahun ini masih jatuh di musim panas.
Saat ini waktu subuh masuk pukul 02.52 dini hari dan waktu maghrib pukul 09.47 malam.
Jadi lamanya waktu dari subuh sampai maghrib berkisar 19 jam-an.
Rasanya tidak akan banyak perubahan ketika awal memasuki Ramadhan.

Meski sudah melewati siang terpanjang di UK (21 Juni 2013),  siang masih sekitar 19 jam-an.
Hujan di musim panas, Juni 2013

Ramalan cuaca awal July 2013


In sha Allah sebenarnya berpuasa di UK tidaklah seberat di Indonesia meskipun di musim panas.
Menilik pengalaman Ramadhan tahun-tahun sebelumnya,
meskipun berada dipuncak musim panas, suhu di UK tidak akan lebih dari 30 derajat Celcius.
Sudah menjadi pameo bahwa British Summer adalah musim hujan.
Tidak jarang, banjir besar terjadi justru di musim summer.
Suhu umumnya berkisar di angka belasan derajat celcius saja.
Hal ini sangat membantu sehingga tidak dehidrasi walaupun tidak minum selama hampir 20 jam.
Mudah-mudahan hal yang sama juga terjadi tahun ini sehingga ibadah puasa dapat dijalani dengan baik.

Eldon Square sehabis banjir bulan Juni 2012

Windermere, Juni 2012

Ramalan Cuaca awal Juli 2012


Yang mungkin agak menjadi masalah adalah pendeknya waktu malam.
Dalam lima jam, ada banyak agenda yang harus dilakukan.
Mulai dari berbuka, Sholat Maghrib, Sholat Isha, Sholat Tarwih, dan Sahur.
Belum lagi kalau ada ceramah, tadarus dsb.
Kapan bisa tidur?

Biasanya di masjid-masjid,
setelah berbuka dengan sedikit makanan manis, jama'ah menunaikan shalat maghrib.
Selepas maghrib, dilanjutkan dengan makan malam bersama.
Setengah jam berikutnya, jama'ah menunaikan shalat Isya dan dilanjutkan dengan Tarwih.
Shalat Tarwih selesai sekitar pukul 00.30 malam.
Jam 02.00 sudah harus bangun lagi untuk makan sahur dan dilanjutkan dengan shalat subuh.

Pengalaman tahun lalu, kebanyakan teman-teman tidak tidur di malam hari.
Mereka baru tidur setelah sahur dan sore sebelum maghrib.
Jam dinas di UK dimulai pukul 09.00 pagi sampai jam 05.00 sore.
Jadi masih ada waktu sekitar 5 jam-an untuk istirahat sehabis subuh dan 4 jam-an sehabis jam dinas.

Bagaimana produktifitas selama Ramadhan?
Saya tidak merasakan ada penurunan produktifitas selama Ramadhan.
Malahan barangkali terjadi peningkatan, mengingat waktu untuk bekerja menjadi lebih banyak.
Biasanya pagi sebelum berangkat harus sarapan dulu.
Jam 10.00-10.30 ada agenda tea time di kantor.
Jam 12.00-13.00 jadwal makan siang.
Dzuhur berjamaah di masjid jam 13.30-14.00.
Jam 15.00-15.30 tea time lagi.
Jam 17.00 sudah berakhir jam kantor.
Di bulan Ramadhan, seluruh tea time dan jam makan siang bisa digunakan untuk bekerja.

Berkahnya lagi, Ramadhan adalah bulan hemat buat mahasiswa.
Pengeluaran bisa ditekan sebatas sewa kosan dan bill air, listrik, telepon, dan internet.
Biaya makan bisa nol karena masjid-masjid berlomba menyediakan buka puasa dan kadang sahur bagi jama'ah.

Semoga Allah berkenan mempertemukan kita dengan Ramadhan ini.
Semoga amal ibadah kita semakin baik dari waktu-waktu sebelumnya.
Semoga predikat taqwa bisa diraih.


Tradisi Menyambut Ramadhan


Menjelang memasuki bulan Ramadhan, kata "Balimau" menjadi trending topik di Ranah Minang. Sudah banyak pemimpin, ulama, cadiak-pandai yang mengingatkan akan potensi masalah dalam tradisi tersebut a.l.:

  1. Dikhawatirkan adanya anggapan seolah-olah tradisi balimau ini merupakan suatu ibadah yang kalau tidak dilaksanakan bisa merusak pahala amalan Ramadhan kita.
  2. Dikhawatirkan memicu terjadinya maksiat antara lain: bercampurnya laki-laki dan perempuan, terbukanya aurat dan dilihat/melihat aurat orang lain.
  3. Dikhawatirkan memicu penyakit kulit karena berbagai jenis manusia pada saat bersamaan mandi di tempat yang terbatas.
  4. Teralihkannya perhatian terkait mempersiapkan diri dalam menjalankan ibadah Ramadhan. Mensucikan diri dari hadast dapat dilakukan dalam ruangan tertutup.
  5. Meningkatnya peluang terjadinya kecelakaan lalu lintas atau tenggelam di danau.
  6. Kemaksiatan yang terjadi bisa mengundang diturunkannya bencana.

Sebenarnya selain tradisi Balimau, dalam menyambut bulan Ramadhan, di ranah Minang ada banyak tradisi lain yang mungkin lebih bermanfaat bagi kehidupan dunia akhirat a.l.:
  1. Bersilaturrahim ke rumah orang tua, mertua, sanak-family. Selain untuk mengokohkan ikatan kekeluargaan juga perlu untuk saling menyemangati dan berlomba untuk beribadah di bulan Ramadhan. Tidak lupa membawa oleh-oleh makanan khas daerah seperti Lamang dan Kolak.
  2. Membantu sanak-family sekiranya mengalami hal-hal yang dapat mengurangi kekhusu'annya dalam beribadah seperti kekurangan bahan makanan, sakit, dsb.
  3. Membantu pengurus masjid untuk membersihkan, menghias dan melengkapi peralatan yang dibutuhkan untuk lebih meningkatkan kualitas ibadah.
  4. Menyusun target-target ibadah seperti khatam Al-Quran minimal sekali selama Ramadhan, kemudian merancang program untuk mencapainya misal dengan membaca dua lembar Al-Quran setiap selesai shalat dsb.

Alangkah indahnya jika memasuki bulan Ramadhan ini, kita bisa menghindari potensi timbulnya maksiat dan lebih mendorong terjalinnya silaturrahim antara sesama kita dan mempersiapkan diri baik secara fisik maupun ruhy memasuki bulan suci ini. Semoga Allah menyampaikan usia kita pada bulan Ramadhan dan ibadah kita semakin meningkat dibanding Ramadhan-Ramadhan sebelumnya.