Ayat dari Al-Quran yang pertama turun adalah perintah untuk membaca. Membaca merupakan salah satu pintu dari berbagai pintu ilmu. Orang-orang tua terdahulu sangat gemar membaca dan mempunyai koleksi banyak buku. Membaca buku merupakan salah satu kunci juga untuk bisa menulis buku.
Di UK, dengan mudahnya kita saksikan orang membaca. Di jalan, di bus, di kereta api...membaca merupakan salah satu kegiatan favorit. Kehadiran e-book dan e-book reader semakin memudahkan orang untuk membawa dan membaca buku kegemarannya.
Sayangnya, diperkirakan pada masa-masa yang akan datang, kebiasaan membaca ini akan hilang dari kebiasaan orang Inggris. Anak-anak muda sekarang lebih senang main game dengan gadget barunya. Perpustakaan lengang. Book club yang diselenggarakan oleh perpustakaan secara gratis kehabisan peminat.
Tidak ingin hal seperti itu terjadi pada anak-anak kami, maka kami mencoba mendidik anak-anak kami untuk gemar membaca. Kebetulan ternyata mereka sangat senang. Nada masuk sebagai anggota book club tersebut bersama beberapa temannya yang lain. Di sana dia belajar bagaimana mereview sebuah buku, bagaimana menulis sebuah buku serta mendapat kesemapatan tatap muka dengan penulis buku terkenal.
Dengan berbekal ilmu dari membaca buku dan melalui book club tersebut, Nada telah menulis di 5 blog yang dia punyai. Lima blog? Ya, dia punya 5 blog dengan tema spesifik.
Syauqi juga sudah punya blog sendiri. Meskipun belum seaktif Nada, tapi motifasinya sudah tumbuh. Buku yang dia senangi adalah mengenai fosil, buku "Why...", serta kamus. Kamus? Yup, kamus Oxford merupakan salah satu buku bacaan pengantar tidurnya.
Video berikut menggambarkan aktifitas kami selama di Newcastle City Library. Mudah-mudahan pengelola perpustakaan di tanah air bisa pula menciptakan pustaka dengan kenyamanan yang luar biasa begini.
Newcastle upon Tyne, 19 January 2012
Ritzal405
No comments:
Post a Comment