Menyaksikan Barclay Premier League Secara Live: Newcastle United FC vs Stoke City FC
Sabtu, 21 April 2012
Kick-off jam 03.00
Hari Sabtu siang kemaren merupakan hari yang sangat spesial bagi saya dan Nada, karena pada hari itu kami mendapat kesempatan mengikuti secara langsung pertandingan Liga Primer Inggris antara Newcastle United FC melawan Stoke City FC di Sport Direct Arena (sebelumnya dinamakan St. James Park Stadium) yang merupakan markas Newcastle United. Kalau selama ini hanya bisa menikmati pertandingan tersebut melalui pesawat televisi, kemaren kami benar-benar berada diantara 53 ribu Toon Army, sebutan pendukung Newcastle United. Istimewanya lagi, kesempatan tersebut diperoleh secara cuma-cuma. Well, ada syaratnya sih, Nada harus bersedia ikut pelatihan sepak bola dari pelatih tim Newcastle United selama 6 minggu. Syarat yang memang sangat disukai Nada.
Dua free ticket, Alhamdulillah.
Selain mendapat hiburan mengasyikkan, ada banyak pelajaran berharga yang saya peroleh selama mengikuti pertandingan tersebut. Terus terang saya sangat kagum dengan manajemen pengorganisasian acaranya. Semuanya terorganisir dengan sangat baik, mulai dari perparkiran, keamanan pendukung kedua tim, pemeriksaan dipintu masuk dan pencarian tempat duduk. Pada setiap tiket sudah disebutkan nomor kursi dan petunjuk penting mengenai lokasi kursi dan gate yang harus dilewati. Untuk menjaga tindakan supporter mabuk, penonton dilarang membawa minuman beralkohol ke dalam stadion.
Karena ini merupakan pengalaman pertama kami mengikuti pertandingan liga primer secara langsung, kami memutuskan untuk masuk lebih awal. Kebetulan kami mendapat tempat di level 4 row Q di sayap Sir John Hall. Lumayan jauh dari lapangan, tapi masih lebih baik dibandingkan dengan deretan kursi lainnya pada level yang lebih tinggi. Deretan bangku penonton yang relatif masih kosong, membuat kami lebih leluasa dalam mengambil foto berbagai sisi stadion.
Sport Direct Arena, saat kami baru masuk.
Nada, satu-satunya penonton berjilbab.
Menyamar sebagai Toon Army, Nada mengaku sebagai penggemar Liverpool FC.
Di belakang Nada terlihat Azam, teman Nada bersama Bapaknya.
Lapangan masih kosong, begitu juga kursi-kursi.
Sesaat sebelum pertandingan dimulai kursi-kursi masih kosong, padahal dilapangan sudah mulai keluar para pemain kedua tim dan melakukan pemanasan sejenak. Saya menyangka memang demikianlah jumlah penonton yang akan mengikuti pertandingan ini. Kegiatan pemanasan yang dilakukan oleh para pemain telah mencuri perhatian saya. Tanpa disadari, perlahan namun pasti, kursi-kursi yang tadinya kosong sekarang sudah hampir penuh terisi dan lengungan suara supporter tersebut sudah mulai memenuhi ruangan. Lagu Coming Home Newcastle yang merupakan "anthem" dari club tuan rumah Newcastle United.
Pertandinganpun dimulai dan usaha saling serang dengan kerjasama yang apik telah dipertotonkan oleh kedua tim. Meskipun memiliki beberapa peluang, akhirnya Stoke City menyerah ditangan tuan rumah dengan skor 3-0. Saya mohon maaf, untuk jalannya pertandingan tidak dijelaskan di sini, karena sudah banyak diulas di banyak media.
Prosesi pembukaan sebelum pertandingan
Kick-off babak pertama
Penguasaan bola didominasi NU FC
Perayaan gol pertama yang dibuat oleh Yohan Cabaye
Goal Cabaye tercipta setelah menyambar bola muntah hasil tandukan Cisse yang mengenai mistar gawang
Saya sempat mengabadikan video goal kedua Newcastle United yang dibuat oleh Cisse, pemain Muslim asal Sinegal, setelah berhasil melakukan gerakan fantastis menembus jebakan off-side pemain belakang Stoke City (Silahkan lihat di video bagian bawah tulisan ini). Seperti biasa, Cisse kembali merayakan goal nya dengan sujud syukur. Sesaat setelah mencetak goal, Cisse berlari keluar lapangan diikuti oleh rekan senegaranya Demba Ba dan kemudian keduanya melakukan sujud syukur secara bersama-sama. Kedua pemain ini memang istimewa. Meskipun memiliki prestasi yang sangat bagus di klub nya dan sudah menjadi orang terkenal, keduanya tetap rajin beribadah. Sayangnya foto sujudnya tidak berhasil diabadikan.
Jaket pink untuk memudahkan mencari jika hilang di kerumunan
Gara-gara memotret pelangi ini, ketinggalan proses terciptanya goal ketiga
Sadar kamera hehehe
Saling serang, sebelas orang berebutan satu bola.
Tertib
Kick-off setelah goal ketiga
Pendukung tim tamu, hanya tiga bus.
Group rambut pirang, pengemar kapten tim NU FC
Pemandangan keseluruhan stadion dengan penonton yang penuh sesak
Yang sangat saya apresiasi selama mengikuti pertandingan tersebut adalah sikap supporter yang sangat tertib dan sportif. Ketika pemain melakukan gerakan yang bagus, tepuk-tanganpun membahana termasuk juga ketika pemain membuang bola keluar karena ada pemain lawan yang tergolek sakit. Pergantian pemain mendapat tepuk-tangan meriah sambil berdiri dari penonton yang menunjukkan penghargaan atas aksi pemain tersebut dilapangan. Ketika goal tercipta, semua meluapkan kegembiraannya sesaat dan kemudian kembali sibuk memperhatikan tiap gerak pemain. Tidak ada lemparan kaleng (karena memang sudah dilarang dibawa), tidak ada caci maki, tidak ada cemoohan kepada tim lawan, tidak ada penonton yang beranjak dari tempat duduknya untuk bisa melihat pemain lebih dekat lagi.
Ketika pertandingan usai, maka kamipun keluar dari stadion. Mengingat banyaknya penonton, tadinya saya memperkirakan akan makan waktu yang lama untuk bisa keluar. Ternyata dugaan saya meleset, semua peserta keluar dengan tertib dan dalam tempo yang singkat, saya sudah berada di luar stadion. Ketertiban dalam kemeriahan yang mengesankan. Ketertiban dan kemeriahan di antara puluhan ribu masa demikian tidak pernah saya dapati di tanah air kecuali saat mengikuti acara yang diselenggarakan oleh Partai Keadilan di Gelora Bung Karno sekitar sepuluh tahun yang lalu. Meskipun pada saat itu, Gelora Bung Karno yang berkapasitas seratus ribu orang tersebut penuh oleh masa, saya tidak merasa takut kecopetan dan dapat keluar stadion dengan nyaman dalam waktu yang singkat.
Highlight beberapa momen yang sempat direkam selama pertandingan Newcastle United vs Stoke City bisa dilihat di video berikut ini:
No comments:
Post a Comment